Monday, July 10, 2006

ITALIA JUARA KARENA PRAHARA


Sukses menjadi juara dunia, mengobati sepakbola Italia yang sedang sakit. Tetapi sesungguhnya karena ada masalahlah Italia bisa juara.Empat kali sudah Italia menjadi juara dunia; 1934, 1938, 1982 dan 2006. Uniknya, dua gelar terakhir yang diraih di era sepakbola modern, punya latar belakang sama. Sepakbola Italia sedang jadi 'sakit'.Di tahun 1980, Italia menjadi sorotan karena skandal judi juga korupsi yang melibatkan empat klub. Korban pun jatuh saat itu yakni AC Milan dan Lazio yang akhirnya didegradasi. Dua tahun berlalu, kasus tersebut masih menjadi pembicaraan di Piala Dunia di Spanyol, sampai akhirnya Paolo Rossi cs menaklukkan Jerman di babak final.Sukses Italia di Piala Dunia 2006 juga tidak bebeda jauh. Empat klub yakni Juventus, AC Milan, Fiorentina dan Lazio menjadi tersangka pelaku match fixing. Juventus yang adalah juara bertahan dua musim terakhir, justru menjadi tersangka utama.Benarkah masalah telah mempersatukan Azzurri? "Saya yakinkan bahwa jika tidak ada skandal, kami tidak akan memenangkan Piala Dunia," kata gelandang enerjik Gennaro Gattuso.Bukan hanya Gattuso yang beranggapan demikian, tetapi para pemain Italia lainnya juga. "Hal itu menjadi dorongan semangat bagi kami," ujar kapten Fabio Cannavaro sepakat.Pesta masih berlanjut di seluruh penjuru kota di Italia. Namun tidak seperti 24 tahun lalu, usai pesta pizza seharian penuh, para pahlawan Italia yang sebagian besar berasal dari empat klub tersangka, harus siap menerima vonis. Pengadilan akan memutuskan bagaimana nasib keempat klub tersebut, beserta 25 individu yang didakwa.Penuntut sudah membacakan keinginannya yakni degradasi. Milan, Fiorentina dan Lazio harus turun ke Seri B ditambah pengurangan nilai. Sementara Juventus sebagai tokoh utama dituntut lebih berat yakni ke Seri C.Ironis, karena yang terlibat adalah para pemain yang rata-rata berperan fital di tim Azzurri, Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Alessandro Del Piero, Gennaro Gattuso, Alberto Gilardino, Angelo Peruzzi, Alessandro Nesta, Mauro Camoranesi, Filippo Inzaghi, Gianluca Zambrotta, Andrea Pirlo, Massimo Oddo.Dalam hitungan jam, sorak kemenangan itu akan berkurang. Pengadilan akan memutuskan, di manakah kita bisa melihat para juara bermain musim depan?(lom)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home